Esai Memperingati Bulan Bahasa


Bahasa Sebagai Kekayaan Budaya yang Harus Tetap Lestari
Oleh : Khofifah Indah Parawansa

Indonesia adalah negara dengan kekayaan bahasa yang beraneka ragam. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan masyarakat untuk berinteraksi dengan orang lain untuk menyampaikan tujuan tertentu. Bahasa daerah merupakan bahasa ibu, sedangkan bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan bahasa resmi Bangsa Indonesia. Dari 7.000 bahasa yang ada di seluruh dunia, sekitar 10% bahasa terdapat di Indonesia. Artinya, ada 700 bahasa daerah yang tersebar di 34 provinsi yang ada di Indonesia.
Hampir di setiap daerah di Indonesia memiliki bahasa yang berbeda-beda. Namun hanya satu bahasa yang menjadi pemersatu dari bahasa yang beragam, yaitu bahasa Indonesia. Bunyi poin ketiga dalam sumpah pemuda, “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia,” merupakan salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya bahasa Indonesia.
Dalam kehidupan sehari-hari, umumnya masyarakat menggunakan bahasa daerah untuk berkomunikasi. Misalnya masyarakat daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah menggunakan bahasa Jawa, daerah Jawa Barat menggunakan bahasa Sunda, daerah Riau dan sekitarnya menggunakan bahasa Melayu, dan berbagai daerah lain yang menggunakan bahasa daerahnya. Bahasa tersebut digunakan untuk berinteraksi jika masyarakat sudah saling paham dan mengetahuinya. Lalu, bagaimana cara agar kita bisa saling berinteraksi dengan orang yang baru dikenal? Tentunya bahasa Indonesia adalah pilihan terbaik. Hal tersebut menunjukkan pentingnya mempelajari bahasa Indonesia, antara lain sebagai alat komunikasi dengan masyarakat Indonesia lain yang berbeda daerah dan bahasa, dan juga sebagai identitas bahwa masyarakat tersebut memiliki bahasa kesatuan yang dijunjung tinggi.
Pada era globalisasi dan modernisasi ini, bahasa daerah dan bahasa nasional sudah mulai tergeser dengan bahasa Inggris yang dijuluki sebagai bahasa internasional. Sebagai contoh, sekarang ini banyak orang tua yang mengajarkan bahasa Inggris kepada anaknya sebagai bahasa yang pertama kali dikenalkan. Tidak ada salahnya memang mempelajari bahasa asing. Namun jangan sampai generasi bangsa melupakan kekayaan bahasa yang sudah turun-temurun diwariskan sebagai jati diri daerah masing-masing.
Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memilih bahasa yang akan dipelajari. Salah satunya adalah faktor ekonomi. Misalnya, ketika seseorang dihadapkan pada dua pilihan, antara belajar bahasa Inggris atau bahasa Mandarin, orang tersebut pasti akan lebih memilih bahasa Inggris. Dengan menguasai bahasa Inggris, peluang dalam memperoleh pekerjaan lebih besar dan menguntungkan dari segi material. Tetapi prinsip pemilihan bahasa ini akan berdampak negatif jika diterapkan juga pada bahasa daerah. Apabila setiap pribadi mengedepankan aspek di atas dalam menyikapi bahasa daerah, maka tidak menutup kemungkinan bahwa bahasa daerah yang dianggap tidak menguntungkan dari segi ekonomi, akan ditinggalkan.
Mengingat semakin tergesernya bahasa daerah dan nasional, berbagai upaya terus dilakukan untuk melestarikannya. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan bahasa daerah antara lain:
1.   Setiap 21 Februari masyarakat internasional merayakan Hari Bahasa Ibu Internasional atau International Mother Language DayPeringatan Hari Bahasa Ibu Internasional ditetapkan oleh UNESCO (badan PBB tentang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan) pada 21 Februari 1999 sebagai upaya pelestarian bahasa daerah yang terancam punah karena ditinggalkan penuturnya.
2.  Pada Tahun 2010 lahir Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 423.5/5/2010 tentang Kurikulum Mata Pelajaran Muatan Lokal (Bahasa Jawa) untuk Jenjang Pendidikan SD/ SDLB/ MI, SMP/ SMPLB/  MTs Negeri dan Swasta. Keputusan ini menegaskan kebijakan mengenai pengajaran bahasa Jawa dari sekolah dasar sampai sekolah menengah serta untuk menunjukkan komitmen Pemda terhadap bahasa ibu.
3.     Membiasakan menggunakan bahasa daerah dengan santun terhadap sesama anggota keluarga. Dengan terbiasa berbahasa daerah dengan baik dan santun terhadap sesama anggota keluarga, maka bahasa daerah akan tetap terjaga dan selalu melekat pada generasi berikutnya.
4.      Diwajibkan penggunaan bahasa Jawa minimal sehari dalam sepekan di tingkat instansi pemerintahan serta sekolah.
Dengan melestarikan bahasa daerah dan bahasa nasional, maka kekayaan budaya akan selalu ada dan tetap terjaga dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus selalu berupaya untuk mempelajari dan menanamkan rasa cinta terhadap bahasa daerah dan nasional, sehingga dengan sendirinya akan tumbuh rasa bangga menggunakan dan memelihara bahasa tersebut. Maka diperlukan kerja sama yang baik antara berbagai pihak, terutama pemerintah dan masyarakat untuk menjaga dan melestarikan bahasa daerah dan bahasa nasional.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Membuat Objek 3D dengan Blender